Labdajaya Hakim
Tak ada kata sepi di sela-sela Jakarta malam hari. Kota yang tak pernah mati ini menemani Labda sehari-hari. Dari pagi ketika bergegas menuju sekolah, di siang hari ketika ia harus mengerjakan ulangan harian dari Bu Ambar, waktu sore yang selalu ia habiskan untuk melakukan hobinya –bermain basket, dan pada malam hari yang sudah pasti ia pakai untuk pergi ke tempat les untuk belajar lagi, lagi, dan lagi. Labdajaya Hakim atau yang akrab disapa Labda ini adalah sosok yang selalu menempati posisi sebelas di peringkat paralel angkatan. Sekeras apapun ia berusaha, serajin apapun ia belajar, di setiap kali pengumuman peringkat tentu sudah bisa ditebak semua orang bahwa Labdajaya Hakim tidak akan bisa masuk peringkat sepuluh besar di paralel angkatan. Seperti malam-malam biasanya, langit Jakarta yang penuh polusi itu tidak bisa menampakkan satupun cahaya bintang. Juga seperti biasa di Hananda School, hari ini adalah hari penerimaan rapot. Sepuluh siswa yang memiliki nilai tertinggi di seti...